Tetap Langsing Setelah Lebaran dengan Terapi Akupunktur
SIAPA yang dapat menahan nafsunya ketika melihat opor, ketupat, gulai daging, aneka es, jajanan dan kue-kue yang serbamanis? Pasti banyak yang tak tahan untuk sesegera mungkin melahap dan menghabiskannya. Tapi pasti banyak orang juga yang tak tahu bahwa di balik kelezatan itu ada bahaya yang lain. Bahaya yang bisa meruntuhkan rasa percaya diri.
Setelah berpuasa sebulan penuh, kebanyakan orang seakan lupa diri pada hari Lebaran. Semua sajian lezat dan nikmat yang disediakan langsung disantap. Seperti ada “balas dendam” karena tak makan enak selama berpuasa.
Makanan yang menggugah selera dan menggoyang lidah, sebut saja ketupat dengan gulai, opor, dan rendang, atau juga kue-kue seperti kastangel, nastar, cake, lapis legit, dan tiramisu dilahap habis. Tapi orang lupa bahwa di balik kelezatan makanan itu ada “bom” yang setiap saat bisa meledak, “bom” yang bisa saja menghancurkan kepercayaan diri dan vitalitas hidup.
Apakah “bom” itu? Lemak dan kalori yang tinggi. Makanan yang mengandung kalori yang tinggi merupakan faktor penyebab utama naiknya berat badan. Apalagi setelah menyantap makanan tinggi kalori seperti itu orang lalu malas bergerak.
“Asupan makanan yang berkalori tinggi dan aktivitas yang rendah membuat tidak seimbangnya antara pemasukan dan penggunaan. Hal ini yang menyebabkan berat badan seseorang naik,” kata dr Inayah Budiasti SMS SpGK, spesialis gizi dari Hang Lekiu Medical Centre, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pada umumnya makanan berkalori tinggi masuk ke dalam depo lemak, sedangkan makanan berkalori rendah dikeluarkan oleh tubuh.
Sebetulnya puasa menyehatkan. Masa puasa adalah masa detoksifikasi atau regenerasi sel-sel tubuh sehingga akan memperbaiki kinerja metabolisme tubuh. Dengan berpuasa, berat badan bisa turun. Rata-rata berat badan berkurang sekitar setengah kilogram dalam seminggu. Itu berarti jumlah kalori yang berkurang sekitar 500 kalori. Dalam sebulan, berat badan normal akan berkurang sekitar 2 kg.
Dengan berkurangnya berat badan, sebetulnya kondisi tubuh dalam keadaan yang sangat baik sebab sistem dalam tubuh yang biasanya dijejali makanan terus-menerus beristirahat sebulan. Setelah berpuasa, sistem tubuh kembali aktif dan pencernaan membaik.
“Pada saat puasa, umumnya kinerja tubuh sudah membaik,” tandasnya. “Tubuh akan memberikan sinyal bila jumlah asupan sudah cukup. Sehingga biasanya orang yang berpuasa akan merasa cepat kenyang. Umumnya terjadi setelah minggu kedua puasa,” sambungnya.
Masalahnya, pada hari Lebaran gairah makan meluap-luap ketika mata melihat berbagai hidangan yang ada di atas meja. Makanan manis, bersantan dan mengandung banyak lemak “disikat” habis. Tak heran, berat badan naik drastis.
Menurut dr Inayah, kenaikan berat badan pada hari lebaran tidak menimbulkan bahaya besar. Itu lumrah karena tubuh berusaha mengembalikan massa cairan tubuh. “Hanya tidak peka lagi terhadap sinyal tubuh yang mengatakan bahwa asupan telah cukup. Bila kita merasa kenyang, berarti asupan sudah melebihi cukup, berarti ada yang tertimbun di depo lemak tubuh,” imbuhnya.
Naiknya berat badan tidak selalu berbanding lurus dengan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. “Bila kenaikan berat badan berasal dari kenaikan massa otot, maka nilai kolesterol akan turun. Bila kenaikan massa lemak, maka kolesterol akan naik,” jelas dr Inayah.
Untuk mengetahui berat badan yang ideal digunakan rumus indeks Massa Tubuh (IMT atau BMI, body mass index). Rumus ini lazim digunakan di bidang kesehatan termasuk oleh WHO (World Health Organization). Pada rumus IMT, status berat badan dihitung dengan membandingkan berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m). Rumusnya adalah: IMT = BB / (TbxTB).
Jika nilai IMT sudah didapat, hasilnya dibandingkan dengan ketentuan berikut: nilai IMT<18,5 = berat badan kurang; nilai IMT 18,5-22,9= normal; nilai IMT 23-24,9= normal tinggi; nilai IMT 25,0-29,9= gemuk, nilai IMT > 30,0 = sangat gemuk.
Menurut dr Inayah, berat badan ideal belum menjamin bahwa seseorang itu sehat. “Orang dengan BBI belum tentu massa lemak tubuhnya rendah. Saat ini, untuk menyatakan kesehatan adalah tinggi atau besarnya massa lemak tubuh dari ukuran lingkar perut (LP). Untuk wanita, 80 cm. Sedangkan untuk pria, 90 cm,” terangnya.
Untuk menjaga agar berat badan tidak naik setelah Lebaran, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Yang pertama adalah rajin berolahraga. “Semua jenis olahraga yang bersifat aerobik akan meningkatkan pembakaran tubuh,” tandas dr Inayah.
Cara lainnya adalah mengatur pola makan. Tubuh tetap membutuhkan nutrisi seimbang supaya dapat berfungsi dengan baik. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jumlah kalori harus lebih rendah dibandingkan dengan jumlah yang dibakar melalui aktivitas fisik. Makanan yang mengandung kalori rendah adalah buah dan sayuran.
“Takaran makanan (kalori) yang seharusnya dikonsumsi kala Lebaran sesuai dengan usia dan tinggi badan seseorang. Usahakan karbohidrat kompleks berkisar 60 persen-70 persen, lalu protein sekitar 15 persen dan lemak 15 persen-20 persen,” lanjut dr Inayah.
Akupunktur
Bila berat badan terus bertambah, cara lain yang bisa dilakukan adalah mengikuti pengobatan dengan teknik akupunktur. Teknik ini sudah berkembang sejak lama dan terbukti efektif untuk menurunkan berat badan. Hasilnya hampir mencapai 90 persen bila akupunktur tubuh dikombinasikan dengan akupunktur telinga, diet dan olahraga yang benar.
Beberapa peneliti menggunakan perangsangan titik akupunktur tubuh dan telinga yang menyebabkan asupan makan dan energi teregulasi, sehingga dapat mengurangi nafsu makan dan menghambat nafsu makan serta mengurangi fungsi berlebihan dari pencernaan lambung dan absorbsi usus halus, serta meningkatkan pengeluaran energi.
Secara umum, proses penyembuhan akupunktur terdiri atas tiga tahapan. Pertama, terapi dasar untuk segala jenis penyakit. Kedua, detoksifikasi untuk membuang racun-racun dalam tubuh. Dan yang ketiga, terapi untuk mengatasi keluhan yang dirasakan pasien. Keuntungan terapi akupunktur ini adalah behwa terapi ini relatif tidak memiliki efek samping. Selain itu, akupunktur termasuk murah bila dibandingkan dengan harga obat atau pun tindakan bedah. (Genie/Genie/tty)
Tags In
Categories
- Article (23)
- Beauty (1)
- Blog (80)
- Inspiration (2)
- Services (1)
- Special Promo (9)
- Tips & tricks (2)
- Uncategorized (10)